Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?

Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan? - Hallo sahabat Islam NUsantara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BUDAYA, Artikel KEISLAMAN, Artikel KHASANAH, Artikel POLITIK, Artikel SANTRI, Artikel SOSIAL, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?
link : Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?

Baca juga


Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?


DUNIA HAWA - Ketika istri dan anak saya tengah berlibur di pulau kapuk, saya iseng membuka media sosial, dan mendapati timeline saya bertaburan foto Zakir Naik.

Yah, siapa lagi yang menempelnya di sana kalau bukan teman-teman saya yang militan dan fundamentalis itu. Salah satunya bahkan dengan semangat 45 mengundang teman-teman non-Muslim untuk hadir dalam ceramahnya di beberapa tempat di Indonesia. Silakan tag mereka, katanya. Tapi yang menanggapi (dengan semangat yang sama) kelihatannya ya "kalangan sendiri" juga.

Ah, saya pikir, saya saja ke gereja hanya hari minggu. Di hari lain saya sudah disibukkan dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Kapan waktu main dengan si bocah kalau saya menghadiri acara yang katanya bisa membuat saya tidak lagi pergi ke gereja untuk selamanya?

Lagipula toh saya akan kesulitan mendengarkan bahasa Inggrisnya yang berlogat India tetapi diucapkan secepat kereta hyperloop itu. (Dari orang India yang saya kenal sampai film Slumdog Millionaire, saya tidak kesulitan menangkap bahasa Inggris mereka, kecuali Zakir Naik.)

Tetapi sebuah posting seorang teman menggelitik saya. Ia membagikan status seorang motivator religus muda nan ganteng kinyis-kinyis yang menceritakan kelihaian Zakir Naik berdebat. Ceritanya, ada seorang peserta seminar yang bertanya: "Siapa yang menciptakan Tuhan (Allah)?"

Wow! Seolah-olah itu pertanyaan yang paling berat sedunia dan tidak terpikirkan oleh siapapun untuk bertanya demikian! Padahal jutaan atheis di seluruh dunia sudah mempertanyakannya, entah dengan nada satire penuh retorika, atau memang ingin menjebak yang ditanya. Tapi dengan bangga sang motivator menjabarkan jawaban Zakir Naik panjang lebar, dan ujung-ujungnya entah bagaimana si penanya kalah debat dan menjadi mualaf.

Tiba-tiba saya teringat: sebuah pertanyaan yang sama pernah diajukan, bukan oleh atheis tulen dan bukan dalam seminar atau debat teologis, tetapi oleh seorang anak perempuan enam tahun di Skotlandia. Ia tidak bertanya pada tokoh-tokoh agama, tetapi langsung kepada-Nya. Ia menulis sepucuk surat singkat:

Kepada: Tuhan.

Bagaimana Engkau diciptakan?


-Lulu-

Gadis kecil ini tumbuh di keluarga atheis. Tetapi orang tuanya sendiri hidup dalam budaya Kristen (walaupun sekuler) yang menurut mereka sendiri sangat baik. Mereka hidup dengan nilai-nilai moral yang diajarkan Alkitab. Hanya soal keberadaan zat supranatural bernama Tuhan itu saja yang tidak mereka akui. Mereka sebenarnya enggan menanggapi pertanyaan putri mereka, tetapi anak itu menghadapi hal yang lebih nyata daripada debat teologis di ruang seminar: kematian keluarga, kerabat dan hewan peliharaannya.

Mereka memutuskan bertanya pada keluarga dan teman-teman yang (masih) percaya pada Tuhan. Jawaban mereka berkisar pada: Tuhan tidak perlu diciptakan karena Ia selalu ada. Tetapi sang ayah tidak terlalu puas: seperti "apa" Tuhan yang tidak diciptakan itu? Maka ia teruskan surat itu pada yang profesional: gereja.

Semua denominasi dicoba: Katolik, Presbyterian, Episkopal, sampai Gereja Anglikan Inggris Raya. Ada yang menjawab, ada juga yang tidak. (Mungkin mereka malas menanggapi pertanyaan anak kecil.) Kalaupun dijawab, terlalu "tinggi" untuk anak umur enam tahun. Kecuali jawaban Rowan Williams.

Kalau anda tidak tahu siapa Rowan Williams, ia adalah pria tua brewok yang memberkati pernikahan Pangeran William dan Putri Catherine. Ya, beliau adalah Uskup Agung Canterbury, hierarki tertinggi dalam Persekutuan Gereja Anglikan. (Saat ini beliau sudah pensiun/emiritus, dan digantikan oleh Justin Welby.)

Memangnya seperti apa sih jawaban sang Uskup ini? Apakah jawaban Zakir Naik yang dokter medis itu lebih hebat daripada si teolog kafir yang tidak boleh dijadikan teman setia apalagi pemimpin? Coba kita bandingkan.

Zakir Naik:


Saya memakai logika saya. Saya tidak mau terjebak lagi. Kalau saya jawab orang yang pertama adalah orang yang dapat menjelaskan mekanisme terciptanya sesuatu adalah penciptanya, anda dapat menggunakan argumen yang sama dan tetap membuktikan bahwa Quran adalah firman Allah. Jawaban finalnya: kita tahu dari sains bahwa matahari punya awal, bulan punya awal, alam semesta punya awal. Siapa yang tahu mekanismenya? Penciptanya, Tuhan mahakuasa.

Kau bertanya, siapa yang menciptakan Allah? Itu sama saja seperti pertanyaan teman saya: "Saudara saya, Tom, dibawa ke rumah sakit dan melahirkan seorang anak. Anaknya laki-laki atau perempuan?" Saya seorang dokter dan saya tahu Tom, seorang laki-laki, tidak mungkin melahirkan anak. Fisik seorang laki-laki tidak memungkinkannya mengandung dan melahirkan anak, Itu pertanyaan yang absurd.

Sama saja, definisi Allah SWT adalah Allah tidak diciptakan. Ia tidak punya awal. Jadi jika kau bertanya siapa yang menciptakan Allah, sama absurdnya dengan teman saya bertanya apakah Tom melahirkan anak lelaki atau perempuan. Semoga pertanyaan anda terjawab.

Rowan Williams:


Dear Lulu,

Ayahmu mengirimkan surat dan bertanya apakah aku bisa menjawabnya. Susah banget! Tapi kupikir, Tuhan mungkin menjawabnya kira-kira begini:

'Dear Lulu - tidak ada yang menciptakan Aku - tapi banyak orang menemukan Aku dan agak kaget. Mereka menemukan Aku ketika memandang dunia sekelilingnya dan merasa kagum, betapa indah dan ajaibnya, dan berpikir dari mana asalnya. Mereka menemukan Aku di saat mereka benar-benar hening dan sendiri, dan merasakan kedamaian dan cinta yang tak pernah mereka sangka.

Lalu mereka mencari-cari ide tentang Aku - ada yang masuk akal, ada yang agak aneh. Dari waktu ke waktu Aku mengirim petunjuk - paling jelas dalam hidup Yesus - untuk membantu mereka mengenal Aku yang sebenarnya.

Tapi tidak ada sesuatu atau seseorang sebelum Aku yang dapat menciptakan Aku. Malah, seperti orang menulis cerita dalam buku, Aku menulis cerita tentang dunia dan kemudian menciptakan manusia seperti kamu, yang suka bertanya yang aneh-aneh!'

Lalu Ia menyampaikan cintanya padamu dan mengakhiri surat-Nya.

Aku tahu Ia jarang menulis surat, jadi aku berusaha sebisaku untuk mewakili-Nya. Teriring salam sayang dariku juga.

-Uskup Agung Rowan-


***

Jadi menurut anda, jawaban siapa yang memuaskan? (Saya tidak bertanya jawaban mana yang benar.)

Atau, kalau saya permudah, terlepas dari latar belakang teologi dan agama, muslim atau kafir, tauhid atau syirik, mana yang anda sukai?

Atau, kalau masih nggak mudeng juga, jawaban mana yang bikin anda mudeng?

Terserah anda, saya ngantuk, mau tidur. Sudah hampir tengah malam..

@andre pramudya


Loading...
Loading...

DUNIA HAWA - Ketika istri dan anak saya tengah berlibur di pulau kapuk, saya iseng membuka media sosial, dan mendapati timeline saya bertaburan foto Zakir Naik.

Yah, siapa lagi yang menempelnya di sana kalau bukan teman-teman saya yang militan dan fundamentalis itu. Salah satunya bahkan dengan semangat 45 mengundang teman-teman non-Muslim untuk hadir dalam ceramahnya di beberapa tempat di Indonesia. Silakan tag mereka, katanya. Tapi yang menanggapi (dengan semangat yang sama) kelihatannya ya "kalangan sendiri" juga.

Ah, saya pikir, saya saja ke gereja hanya hari minggu. Di hari lain saya sudah disibukkan dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Kapan waktu main dengan si bocah kalau saya menghadiri acara yang katanya bisa membuat saya tidak lagi pergi ke gereja untuk selamanya?

Lagipula toh saya akan kesulitan mendengarkan bahasa Inggrisnya yang berlogat India tetapi diucapkan secepat kereta hyperloop itu. (Dari orang India yang saya kenal sampai film Slumdog Millionaire, saya tidak kesulitan menangkap bahasa Inggris mereka, kecuali Zakir Naik.)

Tetapi sebuah posting seorang teman menggelitik saya. Ia membagikan status seorang motivator religus muda nan ganteng kinyis-kinyis yang menceritakan kelihaian Zakir Naik berdebat. Ceritanya, ada seorang peserta seminar yang bertanya: "Siapa yang menciptakan Tuhan (Allah)?"

Wow! Seolah-olah itu pertanyaan yang paling berat sedunia dan tidak terpikirkan oleh siapapun untuk bertanya demikian! Padahal jutaan atheis di seluruh dunia sudah mempertanyakannya, entah dengan nada satire penuh retorika, atau memang ingin menjebak yang ditanya. Tapi dengan bangga sang motivator menjabarkan jawaban Zakir Naik panjang lebar, dan ujung-ujungnya entah bagaimana si penanya kalah debat dan menjadi mualaf.

Tiba-tiba saya teringat: sebuah pertanyaan yang sama pernah diajukan, bukan oleh atheis tulen dan bukan dalam seminar atau debat teologis, tetapi oleh seorang anak perempuan enam tahun di Skotlandia. Ia tidak bertanya pada tokoh-tokoh agama, tetapi langsung kepada-Nya. Ia menulis sepucuk surat singkat:

Kepada: Tuhan.

Bagaimana Engkau diciptakan?


-Lulu-

Gadis kecil ini tumbuh di keluarga atheis. Tetapi orang tuanya sendiri hidup dalam budaya Kristen (walaupun sekuler) yang menurut mereka sendiri sangat baik. Mereka hidup dengan nilai-nilai moral yang diajarkan Alkitab. Hanya soal keberadaan zat supranatural bernama Tuhan itu saja yang tidak mereka akui. Mereka sebenarnya enggan menanggapi pertanyaan putri mereka, tetapi anak itu menghadapi hal yang lebih nyata daripada debat teologis di ruang seminar: kematian keluarga, kerabat dan hewan peliharaannya.

Mereka memutuskan bertanya pada keluarga dan teman-teman yang (masih) percaya pada Tuhan. Jawaban mereka berkisar pada: Tuhan tidak perlu diciptakan karena Ia selalu ada. Tetapi sang ayah tidak terlalu puas: seperti "apa" Tuhan yang tidak diciptakan itu? Maka ia teruskan surat itu pada yang profesional: gereja.

Semua denominasi dicoba: Katolik, Presbyterian, Episkopal, sampai Gereja Anglikan Inggris Raya. Ada yang menjawab, ada juga yang tidak. (Mungkin mereka malas menanggapi pertanyaan anak kecil.) Kalaupun dijawab, terlalu "tinggi" untuk anak umur enam tahun. Kecuali jawaban Rowan Williams.

Kalau anda tidak tahu siapa Rowan Williams, ia adalah pria tua brewok yang memberkati pernikahan Pangeran William dan Putri Catherine. Ya, beliau adalah Uskup Agung Canterbury, hierarki tertinggi dalam Persekutuan Gereja Anglikan. (Saat ini beliau sudah pensiun/emiritus, dan digantikan oleh Justin Welby.)

Memangnya seperti apa sih jawaban sang Uskup ini? Apakah jawaban Zakir Naik yang dokter medis itu lebih hebat daripada si teolog kafir yang tidak boleh dijadikan teman setia apalagi pemimpin? Coba kita bandingkan.

Zakir Naik:


Saya memakai logika saya. Saya tidak mau terjebak lagi. Kalau saya jawab orang yang pertama adalah orang yang dapat menjelaskan mekanisme terciptanya sesuatu adalah penciptanya, anda dapat menggunakan argumen yang sama dan tetap membuktikan bahwa Quran adalah firman Allah. Jawaban finalnya: kita tahu dari sains bahwa matahari punya awal, bulan punya awal, alam semesta punya awal. Siapa yang tahu mekanismenya? Penciptanya, Tuhan mahakuasa.

Kau bertanya, siapa yang menciptakan Allah? Itu sama saja seperti pertanyaan teman saya: "Saudara saya, Tom, dibawa ke rumah sakit dan melahirkan seorang anak. Anaknya laki-laki atau perempuan?" Saya seorang dokter dan saya tahu Tom, seorang laki-laki, tidak mungkin melahirkan anak. Fisik seorang laki-laki tidak memungkinkannya mengandung dan melahirkan anak, Itu pertanyaan yang absurd.

Sama saja, definisi Allah SWT adalah Allah tidak diciptakan. Ia tidak punya awal. Jadi jika kau bertanya siapa yang menciptakan Allah, sama absurdnya dengan teman saya bertanya apakah Tom melahirkan anak lelaki atau perempuan. Semoga pertanyaan anda terjawab.

Rowan Williams:


Dear Lulu,

Ayahmu mengirimkan surat dan bertanya apakah aku bisa menjawabnya. Susah banget! Tapi kupikir, Tuhan mungkin menjawabnya kira-kira begini:

'Dear Lulu - tidak ada yang menciptakan Aku - tapi banyak orang menemukan Aku dan agak kaget. Mereka menemukan Aku ketika memandang dunia sekelilingnya dan merasa kagum, betapa indah dan ajaibnya, dan berpikir dari mana asalnya. Mereka menemukan Aku di saat mereka benar-benar hening dan sendiri, dan merasakan kedamaian dan cinta yang tak pernah mereka sangka.

Lalu mereka mencari-cari ide tentang Aku - ada yang masuk akal, ada yang agak aneh. Dari waktu ke waktu Aku mengirim petunjuk - paling jelas dalam hidup Yesus - untuk membantu mereka mengenal Aku yang sebenarnya.

Tapi tidak ada sesuatu atau seseorang sebelum Aku yang dapat menciptakan Aku. Malah, seperti orang menulis cerita dalam buku, Aku menulis cerita tentang dunia dan kemudian menciptakan manusia seperti kamu, yang suka bertanya yang aneh-aneh!'

Lalu Ia menyampaikan cintanya padamu dan mengakhiri surat-Nya.

Aku tahu Ia jarang menulis surat, jadi aku berusaha sebisaku untuk mewakili-Nya. Teriring salam sayang dariku juga.

-Uskup Agung Rowan-


***

Jadi menurut anda, jawaban siapa yang memuaskan? (Saya tidak bertanya jawaban mana yang benar.)

Atau, kalau saya permudah, terlepas dari latar belakang teologi dan agama, muslim atau kafir, tauhid atau syirik, mana yang anda sukai?

Atau, kalau masih nggak mudeng juga, jawaban mana yang bikin anda mudeng?

Terserah anda, saya ngantuk, mau tidur. Sudah hampir tengah malam..

@andre pramudya




Demikianlah Artikel Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?

Sekianlah artikel Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan? dengan alamat link https://islammushola.blogspot.com/2017/04/zakir-naik-vs-rowan-williams-siapa-yang.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Zakir Naik vs Rowan Williams: Siapa Yang Menciptakan Tuhan?"

Posting Komentar